Pentingnya Perbaikan Sistem Insulasi

Di masa pandemi ini, beberapa sektor mengalami kenaikan produksi signifikan, dan tentunya memaksa fasilitas produksi meningkat tajam dan dengan naiknya produksi , maka yang timbul adalah down time yang tinggi sehingga perlunya perawatan, dlain sisi ada sektor produksi yang turun, khusunya di oil, power plant penurunan kapasitas produksi dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan besar yakni Overhaul.

Di masa Pandemi ini, kami diberikan kepercayaan untuk mengerjakan pekerjaan perbaikan besar (Overhaul) di fasilitas kilang minya Pertamina Kasim- Sorong, Papua Barat. Pekerjaan difokuskan pada perbaikan equipment seperti Vessel, Column, dll.

Diantara Scope yang menjadi pekerjaan kami adalah,

  1. Installation & Distamantle Scaffolding
  2. Supply; Distmantle & Installation Insulation
  3. Surface Preparation melalu sand blasting dan re-painting.

Mengapa fasilitas produksi khususnya Insulasi, Painting perlu mendapatkan perhatian yang tinggi untuk dilakukan perbaikan, berikut ini uraian singkat kami,

Insulation systems, seperti sistem mekanikal lain perlu diperiksa secara periodik, dan dirawat dengan baik. Namun faktanya inspeksi dan perbaikan insulasi sering diabaikan oleh owner/pemilik fasilitas. dengan berjalanya waktu sistem insulasi menjadi rusak dan jika tidak diperbaiki maka fungsi insulasi yang diharapkan tidak akan efektif. .

Kesalahan/kurangny perhatian untuk melakukan inspeksi pada sistem insulasi akan menyebabkan beberapa resiko diantaranya ; Untuk Insulasi Panas (Hot Insulation), Insulasi yang buruk menyebabkan peningkatan rugi-rugi panas (Heat Loss) yang mengakibatkan kerugian yang cukup signifikan dari sisi ekonomi. Di sisi Luar misalnya, kerusakan pelindung insulasi (Jacketing Cover) menyebabkan masuknya air hujan yang akan mengurangi efektifitas sistem insulasi.

Di sistem insulasi dingin, Kerusakan penahan uap ( vapor retarders) akan menyebabkan peningkatan masuknya uap air yang akan menurunkan efektifitas insulasi, meningkatkan karat, dan pertumbuhan jamur. Oleh karena itu jika inspeksi tidak berhasil menemukan kerusakan pada insulasi akan berdampak sangat signifikan karena masuknya uap air akan menyebar dengan cepat dan berbahaya bagi kelangsungan umur (life time fasilitas produksi).

Setidaknya , Sistem insulasi harus diinspeksi setiap setahun sekali, inspeksi dari permukaan insulasi (Pelindung cuaca=jacketing) harus dilakukan seoptimal mungkin untuk menemukan indikasi dari retak /cracking, perubahan bentuk = sobek / distortion, Pencurian / Stolen ; kerusakan/ damage, Karat or corrosion; atau adanya titik panas tinggi / hot spot hot spots on high-temperature systems; atau terjadinya kondensasi (condensation and ice buildup) pada insulasi dingin.

Teknik inspeksi bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, dianataranya inspeksi manual, pembukaan sample pada satu titik pada sistem insulasi, perhitungan umur insulasi, atau dengan yang lebih dan digunakan setelah inspeksi awal dan merupakan inspeksi lanjutan menggunakan Kamera Thermal khsusunya yang Video Camera.

Jika pada kasus pembukaan, ditemukan bahwa sistem insulasi harus segera diganti maka pemasangan harus langsung dilakukan, karena pembukaan yang tidak segera diperbaiki akan menyebabkan terjadinya pemborosan dan di sisi lain bisa merusak fasilitas lainya, maka disinilah tugas dari kontraktor Insulasi seperti PT ENERTA PRIMA SOLUSINDO yang mempunyai kompetensi yang terintegrasi berupa scaffolding, insulasi dan painting dalam satu kontrak kerja akan memudahkan dalam perbaikan insulasi.

Kami sertakan referensi dari National Insulation Association (NIA) yang merancang standar pemeriksaan, standar ini dikembangkan bersama National Mechanical Insulation Committee for mechanical insulation applications as defined in the National Institute of Building Sciences’ (NIBS’) Mechanical Insulation Design Guide (MIDG). dinamakan “Risk Assessment Discussion” and “Maintenance Check List”.

Risk Assessment Discussion
Ada beberapa resiko yang diasosiasikan dengan gagalnya atau tidak dilakukanya perawatan sistem insulasi . Resiko-resiko ini akan tergantung dari sistem insulasi yang ada misalnya temperatur sistem, lingkungan sekitar dianataranya kondisi cuaca, musim, suhu, rancangan sistem insulasi , kualitas insulasi, lama perbaikan sejak sistem insulasi rusak, dsb.

Berikut ini resiko-resiko dari kegagalan/tidak efektifnya/rusaknya sistem insulasi,

  1. Peningkatan Biaya Energi / Increase in energy costs
  2. Peningkatan Emisi Gas Ruma kaca/ Increase in greenhouse gas emissions
  3. Kehilangan kualitas produksi dan naiknya biaya / Loss of process/production quality and increase in costs
  4. Terjadinya Karat dibawah insulasi / Occurrence of corrosion under insulation
  5. Peningkatan kondensasi / Development of condensation or ice, depending upon the service temperature
  6. Peningkatan jamur / Development of mold or mildew
  7. Turunya level keselamatan/ Decrease in personnel safety
  8. Turunya produktivitas / Decrease in personnel productivity
  9. Hilangnya waktu / Loss of time spent on other projects
  10. Turunya kinerja fasilitas/ Decline in facility appearance
  11. Turunya umur pakai / Decrease in the life and operational efficiency of equipment in the area
  12. Meningkatnnya biaya siklus investasi /Increase in “life-cycle” cost
  13. Gagalnya pemenuhan keberlanjutan target / Failure to obtain sustainability objectives
  14. Kegagalan prediksi ROI / Failure to obtain return on investment estimates

Setiap perusahaan pasti berbeda-beda dalam menghadapi resiko-resiko diatas, tapi yang resiko akibat jeleknya atau diabaikannya perawatan pada sistem insulasi adalah nyata dan fakta dan seharusnya setiap pemilik fasilitas harus seimbang dalam merawatnya.

“Maintenance Check List”
Daftar pemeriksaan yang dikembangkan NIA cukup sederhana dan mudah untuk diterapkan, dan bisa menjadi refernsi bagi inspeksi,

  1. Kerusakan dari Cover Insulasi (Outer Jacket) ; misalnya terbuka ; hilang dicuri ; baut terlepas ; SS Band terlepas ; sobek ; bisa terjadi disebakan dampak mekanik misalnya tertimpa barang, tergores, terinjak, dsb.
  2. Tidak terlindung dari masuknya air / Unsealed penetrations in the insulation system
  3. Hilangnya material insulasi ; jatuh, dsb/ Missing insulation
  4. Material insulasi dibongkar dan belum dipasang kembali
  5. Penyangga insulasi rusak, karena karat / Insulation supports that are failing or appear not to be working correctly
  6. Ice, mold, mildew on/in the insulation system dalam insulasi dingin
  7. Kondensasi dalam insulasi dingin
  8. Adanya kelembaban (Moisture) dalam insulasi dingin
Hilangnya Alumunium Jacket
Hilangnya jacketing (pencurian) di insulasi Geothermal ;
Kerusakan Jacket ; (Sumber : https://insulation.org/io/articles/case-study-creating-a-program-for-cui-prevention-at-a-refinery/
Kualitas Installasi yang buruk ; (Sumber : https://insulation.org/io/articles/case-study-creating-a-program-for-cui-prevention-at-a-refinery/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *