PT ENERTA PRIMA SOLUSINDO
METODA PEMASANGAN ISOLASI DI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI(GEOTHERMAL)
Untuk memastikan bahwa kualitas hasil pemasangan insulasi panas atau Thermal Insulation dapat berfungsi dengan baik, PT Enerta Prima Solusindo (Kontraktor Insulasi Panas di Indonesia) menyusun sebuah pedoman pemasangan insulasi dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Jenis Insulasi : Insulasi Thermal
- Aplikasi : Area PLPT Geothermal (Panas Bumi)
- Material Insulasi : Calcum Silicate/Rockwool
- Material Jacketing : Alumunium Sheet With Moisture Barrier
- Pengikat : SS Band, Wing Seal, Screw/rifet

No |
Working Instruction Insulation Work @ Geothermal Area(case : Proyek PT ENERTA PRIMA SOLUSINDO di Chevron Geothermal Salak-Sukabumi) |
Tool & Material |
Pemasangan Material Isolasi | ||
1 |
Persiapan pekerjaan insulasi dimulai dengan mempersiapkan material dilapangan secara benar, pekerja perlu membaca MSDS Insulasi, dan mengetahui aspek Keselematan dan Kesehatan Kerja pekerjaan insulasi.
Permukaan pipa/vesel/elbow atau equipment yang akan diisolasi harus bersih dari semua minyak, dan kotoran lainya (tanah, dll). (PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi Panas-Geothermal) |
– Kain Majun |
2 |
Material Jacketing (pelindung material insulasi) yang berasal dari Alumunium Sheet Insulasi harus diperiksa dari “defect” diantaranya penyok, bolong, goresan dalam dan kerusakan lainya. Langkah ini untuk menghindari kebocoran dan rembesan air.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi Panas di Indonesia) |
– Kain Majun |
3 |
Material Jacketing Insulasi harus bebas dari air, minyak jika terdapat air pada permukaan jacketing terutama pada kertas pelapis (moisture barrier) maka harus dikeringkan terlebih dahulu.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi & Scaffolding) |
– Kain Majun |
4 |
Jika isolasi akan dipasang pada sistem perpipaan, maka harus dipastikan pipa tersebut telah dilakukan pengujuian/testing diantaranya pengujian sambungan pengelasan (welding joint), pengujian hasil pengecatan (if applicable), Pengujian hasil kebocoran (hydrotest). Jika terpaksa diinsulasi maka sambuangan pengelasan atau flange dibiarkan terbuka dan ditutup dengan baik agar material insulasi tidak rusak.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi Panas di Indonesia) |
|
5 |
Material isolasi yang umumnya dipakai di area geothermal atau panas bumi diantarannya Mineral Fiber (Rockwool, Calcium Silicate) dan lainya harus dalam kondisi baik dan sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan.Kerusakan pada material terlihat secara fisik diantaranya terdapat noda hitam akibat terpapar air.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi Panas di Indonesia) |
– Material isolasi |
6 |
Sebelum material isolasi dilekatkan, harus diukur terlebih dahulu ukuran yang tersedia dengan material yang dibutuhkan. Material harus dipotong jika objek yang akan diisolasi khusus. Limbah material insulai termasuk pada golongan B3, sehingga perlu ditangani secara khusus.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi Panas di Indonesia) |
– Meteran
– Gunting – Gergaji |
7 |
Lingkarkan bahan isolasi pada objek/material yang akan diisolasi, lalu ikat dengan kawat atau galvanized band, posisi kaitan kawat/band harus berada dibawah/pada posisi jam 6’/18.00. Kawat/band harus seminim terlihat agar tidak menonjol atau menambah tebal baik diameter, panjang. Pemasangan kawat sebanyak 2 ikatan/segment dan band sebanyak 2 ikatan/segmen
NPS > 200” = Kawat Galvanized dia SWG 16 =1,6 mm NPS < 200” = Kawat Galvanized dia SWG 18 =1,2 mm (PT Enerta Prima Solusindo-Supplier Material Insulasi di Indonesia) |
– Material Isolasi
– Kawat – Tang – Band/kawat – Karet |
8 |
Jarak antar material isolasi harus sedekat mungkin agar tidak menyisikan celah pada saat ditutup dengan material jacketing. Tepuk-tepuk atau uji pasangan material isolasi untuk memastikan material terikat dengan kencang.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi) |
– Material Isolasi
– Kawat – Tang |
10 |
Apabila ada bagian pipa atau material yang tidak tidak akan diisolasi, maka pemasangan isolasi harus diukur agar memudahkan pada saat selanjutnya akan diselesaikan, hindari ukuran-ukuran yang menyulitkan pada saat akan ditutup.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi) |
– Meteran |
Pemasangan Jacketing (Alumunium Sheet) | – | |
11 |
Jacketing untuk pemasangan memanjang, minimal overlap antar sambungan melingkar (circumferential join/butt join) adalah 25-50 mm, untuk applikasi di Geothermal.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi di PLT Geothermal) |
– Aluminum jacket
– Meteran |
12 |
Circular Join/pertemuan jacket untuk pekerjaan pipa memanjang minimal disetting pada jam 3-4 atau 25’-35’ derajat dari sumbu vertikal, posisi wingseal boleh dizig zag harus memiliki garis tepi yang rata. Pasang material dengan screw setiap panjang 150 mm
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi di PLT Geothermal) |
– Meteran
– Taping screw |
13 |
Sebelum mengencangkan SS Band, Material Jacketing harus ditepuk-tepuk untuk memastikan tidak ada gap/rongga antara material jacket dengan calcium silicate/Rockwool. Untuk memudahkan pemasangan Pipa NSP > 12” / ukuran besar gunakan tali karet untuk pengaturan awal.
(PT Enerta Prima Solusindo-SOP Insulasi di Geothermal) |
– Band Tensioner
– Karet – Screw – meteran |
14 |
Pengencangan dengan SS Band tidak boleh merusak material alumunium maupun material Insulasi.
(PT Enerta Prima Solusindo-SOP Insulasi di Geothermal) |
– Band Tensioner
– Karet – Screw – Meteran – Obeng |
15 |
Pemilihan SS Band & wingseal disesuaikan dengan ukuran pipa,
Pipa >200” = SS Band 19 mm tebal 0,6 mm Pipa < 200” = SS Band 13 mm tebal 0,5 mm (PT Enerta Prima Solusindo-SOP Insulasi di Geothermal) |
|
16 |
Pemasangan SS Band terutama pada posisi wingseal harus ditempatkan dibelakan pandangan utama pemasangan isolasi dan ditempatkan pada jam 3-4 dengan posisi harus seragam dengan pertimbangan estetika. Kelebihan SS Band pada wingseal harus dilipat dan dimasukan kembali kedalam wing seal. Jumlah SS Band adalah 2ea/segment.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi di Geothermal) |
|
18 |
Posisi join harus menyesuaikan dengan resiko potensi angin dan air yang masuk, posisi daun/lidah jacket harus berada diatas untuk menghindari air yang masuk.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi di Geothermal) |
|
Pemasangan Jacketing pada Elbow & Tee | ||
19 |
Overlap pada pemasangan Tee dan Elbow harus ditempatkan dan jika memungkinkan sama dengan /rata mengikuti overlap pada join pipa. Apabila tidak memungkinkan overlap pada join pada prinsipinya harus ditempatkan membelakangi tampak depan isolasi.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi di Geothermal) |
– Band Tensioner
– Karet – Screw – Meteran – Obeng |
20 |
Overlap elbow dipasang harus konsisten dan tidak jigjag dengan pertimbangan estetika.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi di Geothermal) |
|
21 |
Apabila posisi elbow vertikal maka material jacket elbow harus berada diatas jacket pipa untuk menghindari air yang masuk.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi di Geothermal) |
|
22 |
Posisi Taping screw dipasang dalam setiap daun sejumlah 2 buah,
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi di Geothermal) |
|
23 |
Untuk NSP diatas 3”. Material isolasi harus di potong mitre dan diikat dengan Minimum satu kawat atau group per bagian. Metal jacketing harus dibuat terdiri dari banyak bagian dan di pasang pada isolasi yang disebut “Lobster back insulation” Jacketing harus dipasang dengn sekrup self-tapping.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi di Geothermal) |
|
Flashing | ||
24 |
Jacketing/flashing sealants tidak mudah menguap, tahan kelembaban and anti air,tidak mengeras,fleksiel dan mampu bekerja dalam “temperature services”range from -40°F to 250°F.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi di Geothermal) |
– Sealent
– Sealent |
25 |
Gunakan Sealent gun, flashing Flashing sealants digunakan untuk menutupi sekitar protrusions, insulation terminations, and jacketing slip joints.
(PT Enerta Prima Solusindo-Kontraktor Insulasi di Geothermal) |

