PT Enerta Prima Solusindo Sebagai Kontraktor Insulasi dan Scaffolding telah berpengalaman bekerja di area dengan tingkat dan tuntutan keselamatan kerja yang tinggi. Kami menyadari sepenuhnya bahwa yang terpenting dari pekerjaan proyek adalah keberhasilan proyek dilihat dari waktu, kualitas dan biaya tetapi tanpa keselamatan tak ada definisi kesuksesan. Bagi Kami PT ENERTA PRIMA SOLUSINDO sebagai kontraktor Insulasi dan Scaffolding Tubular (BS1139) keberhasilan proyek ditentukan oleh keselamatan kerja yang bernilai 1, kendatipun cost adalah :
Seperti slogan PT ENERTA PRIMA SOLUSINDO “We Help You Rising The High Place” pekerjaan scaffolding adalah pekerjaan dengan risiko tinggi yang dapat mengancam nyawa pekerja di proyek. Untuk meminimalisir kecelakaan kerja saat bekerja diketinggian, diperlukan manajemen keselamatan kerja yang baik.
Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan bekerja di ketinggian, sebelum membahas mengenai bagaimana menghindari kecelakaan, kami mengkompilasi beberapa kejadi near miss ataupun yang telah terjadi kecelakaan berkaitan dengan scaffolding,
- Falling object (Kejatuhan benda)
- Scaffolding Collapse (struktur scaffolding roboh)
- Fall From Scaffolding (pekerja jatuh dari scaffolding)
Mengingat beban dan tanggung jawab yang sangat besar, PT Enerta Prima Solusindo tidak pernah mentolerir tindakan yang membahayakan keselamatan kerja.
Pada artikel ini dibahas hal-hal yang essensial bagi terciptanya keselamatan kerja di ketinggian terutama pekerjaan scaffolding.
A. Man (Manusia)
Salah satu yang paling menentukan keselematan kerja adalah faktor manusia, diantara faktor yang sangat essential yakni kecakapan scaffolder meliputi kematangan emosional, kecakapan fisik dan kecakapan teknis.
- Kesehatan Pekerja Scaffolder (scaffolder)
Tes kesehatan (medical check up) untuk pekerja scaffolding sebetulnya hampir sama dengan pekerja lainnya, namun beberapa proyek seperti di BP Tangguh Sorong Papua, atau proyek oil & gas lainnya mengharuskan adanya satu test tambahan bagi orang yang bekerja di ketinggian yakni Romberg Test , apa itu romberg test? romberg test
The Romberg test is an appropriate tool to diagnose sensory ataxia, a gait disturbance caused by abnormal proprioception involving information about the location of the joints. It is also proven to be sensitive and accurate means of measuring the degree of disequilibrium caused by the central vertigo, peripheral vertigo and head trauma. [1]
It has been used in clinic for 150 years [2]
(sumber : http://www.physio-pedia.com/Romberg_Test),
Bingung kan, jadi intinya test tersebut untuk memeriksa keseimbangan tubuh seseorang, karena keseimbangan tubuh sangat penting terjaga saat bekerja di ketinggian, agar lebi jelas kita lihat salah satu contoh romberg test di video ini :
B. Alat Pelindung Diri Scaffolder
APD bagi scaffolder terdiri dari beberapa alat yakni,
- Safety Shoes, safety shoes bagi scaffolder harus memiliki kriteria anti slip dan anti statis
- Full Body Harnes
- Safety Google
- Sarung Tangan dengan karet polkadot
- Ear plug (if applicable)
- Masker ( if applicable)
- Wearpack
Sebagai tambahan, berikut ini teknik pemasangan body harness yang benar, silahkan disimak di video berikut ini :
Selain peralatan keselamatan, perlengkapan scaffolder juga harus nyaman saat digunakan dan dalam keadaan baik, diantaranya perlengkapan scaffolder adalah :
- Scaffolding Belt
- Scaffolding Wrench
- Spirit Level
- Podge Hammer
- Adjustable Wrench
C. Manajemen Keselamatan
untuk menjamin terciptanya lingkungan yang selamat, maka diperlukan suatu manajemen yang terdiri dari prosedur dan sistem keselamatan kerja yang baik, diantaranya adalah :
- Job Safety Analysis
- SOP Pemasangan
- Sistem Evakuasi
- Sistem Emergency